Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 27 Oktober 2011

Makhluk Kecil Pembawa Cinta


                        Judul         :  Bayi Biang Kerok
                        Pengarang :  Anak Agung Istri Nadhya Paramita
                        Penerbit     :  Gagas Media
                        Cetakan     :  I, 2007
                        Tebal buku:  iv +168 halaman

            Dunia sastra Indonesia kini kembali dimeriahkan dengan diterbitkannya buku komedi cinta berjudul Bayi Biang Kerok karya Agoeng Nadh. Novel ini adalah novel pertama dari cewek penggemar film A walk to Remember itu.
        
  Sedikit berbeda dengan novel lainnya, novel ini bertema komedi cinta, menyesuaikan dengan kegemaran para remaja yang cenderung menyukai novel-novel fiksi tentang kisah percintaan. Sebagai seorang penulis baru, karyanya ini terbilang tidak mau kalah dengan novel-novel yang sudah ada. Cerita yang diangkat pun beraneka ragam. Mulai dari persahabatan, percintaan, dan kasih sayang orang tua.
            Novel remaja ini menceritakan tentang dua sahabat bernama Vella dan Dena yang sudah kenal sejak kecil. Mereka selalu bersama hingga pada saat SMA. Dena selalu menceritakan segala permasalahannya pada Vella begitupun sebaliknya.
            Vella adalah cewek yang cerewet, suka mencari perhatian dan peduli sama Dena. Bertolak belakang dengan Dena yang manis. Di sekolah Dena menjadi pujaan setiap cowok, namun Dena tidak memperdulikannya.
            Masalah hidup Dena berawal dari Jovan, mantannya yang mengajak Dena balikan, namun Dena terlanjur tersakiti dan menolaknya, masalah yang lebih berat lagi adalah saat orang tuanya menjodohkannya dengan Rama, cowok yang sama sekali tidak dikenalnya. Tentu Dena menolaknya, namun orang tuanya tetap memaksanya.
            Setelah seminggu Dena bertunangan, belum juga muncul rasa cinta di antara mereka berdua, walaupun setiap hari mereka selalu bertemu. Melihat itu orang tua Dena dan Rama sepakat untuk menyuruh mereka tinggal dalam satu rumah yang hanya ada mereka berdua, tanpa pembantu. Tentu saja Dena dan Rama menolak, akhirnya Mama Dena memberi target jika dalam satu setengah bulan mereka tidak juga saling mencintai, maka pertunangan mereka akan dibatalkan Dena dan Rama pun menyetujuinya dan berharap mereka tidak akan saling mencintai dalam waktu satu setengah bulan.
            Semenjak mereka hidup satu rumah, Dena dan Rama saling menunjukkan sifat masing-masing. Penilaian Dena terhadap Rama pun berubah, begitu juga sebaliknya. Semua puncak dari masalah Dena adalah saat ada seorang bayi mungil berumur tiga bulan tergeletak manis di depan rumah Dena dan Rama. Dan di dalamnya terdapat sepucuk surat yang isinya, jika mereka tidak merawat bayi itu, mereka akan mendapat kutukan. Akhirnya mereka terpaksa merawat bayi mungil itu.
            Tak disangka oleh Rama, bahwa Dena memiliki sifat penyayang dan pandai merawat bayi mulai dari menggendong., membuat susu, bubur, memandikan, sampai mengganti popok bayi. Mereka terlihat kompak dalam merawat bayi itu.
            Tanpa mereka sadari, bayi itu membuat Dena dan Rama semakin dekat dan tanpa mereka sadari perlahan-perlahan mereka saling jatuh cinta. Hal itupun diketahui Vella dan juga orang tua Dena dan Rama. Setelah waktu berjalan selama satu setengah bulan barulah orang tua Dena dan Rama berterus terang bahwa semua ini adalah rencana mereka, termasuk masalah bayi itu. Dena dan Rama juga saling berterus terang tentang perasaan masing-masing dan memutuskan untuk serius bertunangan dengan cinta.
            Bagi saya, buku ini sangat cocok untuk dibaca para kawula muda, selain bahasanya sangat gaul sekali, juga alur dan latar yang sangat jelas membuat cerita lebih hidup dan meningkatkan daya imajinasi pembaca. Konflik-konflik remaja yang ada juga tidak terlalu kontras dengan kehidupan remaja jaman sekarang, sehingga banyak pesan-pesan yang dapat saya pelajari dari novel ini.
            Selain itu, juga ada beberapa kelemahan dari novel ini, yaitu adanya penggunaan kata yang tidak pas. Misalnya : sedikit-dikit. Lalu ada beberapa dialek daerah yang membuat bingung karena tidak paham dengan arti kalimat tersebut.
            Terlepas dari berbagai kekurangan, harus diakui novel ini merupakan novel yang sangat menghibur dan pas untuk para remaja. Saya sangat terkesan dengan novel ini. Jadi saya merekomendasikan buku ini untuk para remaja di Indonesia.
























1 komentar:

IchaDella mengatakan...

ini kan punyanya adeg sayang?:D

Posting Komentar