Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 27 November 2013

Indonesia ditengah ancaman Five Eyes


Rahasia besar kini terungkap kembali. Bukan menjadi rahasia lagi bahwa Indonesia memang terletak pada posisi yang strategis. Terletak diantara dua benua dan dua samudra, serta terletak pada daerah tropis khatulistiwa. Yang menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara incaran bagi negara-negara lain sejak zaman kolonialisme. Namun, bukan rahasia terkait posisi Indonesia yang terungkap, melainkan jaringan Five Eyes yang mengitari wilayah Indonesia.


Five Eyes adalah semacam gerakan mata-mata yang dilakukan oleh lima negara, diantara 5 negara tersebut adalah Amerika, Inggris, Canada, New Zealand, dan Australia. Kelima negara ini mencuri dengar segala informasi dari negara lain yang kiranya dapat membantu dalam melaksanakan kepentingannya di negara lain.
-Sebut saja penyadapan- apapun alasannya, hal semacam ini adalah hal terlarang dan tidak dibenarkan berdasarkan Piagam PBB yang pada saat itu bertujuan untuk meredamkan perang Dunia II dan mempersatukan Bangsa-bangsa. Lantas, apabila soal penyadapan kini kembali bermunculan apakah kemungkinan besar menjadi pencetus Perang Dunia III selanjutnya?

Five Eyes juga memiliki kepentingan di Asia, oleh karena itu mereka menambah jaringan mereka dengan menjadikan Singapura, dan Korea Selatan sebagai mata-mata mereka di Asia. Dikabarkan bahwa Singapura telah memulai penyadapan terhadap Indonesia sejak tahun 1970 silam. Setelah beberapa waktu yang lalu, Indonesia dikagetkan dengan Australia yang melakukan penyadapan terhadap Indonesia, kini Indonesia kembali harus menelan kenyataan pahit bahwa tetangga sendiri tengah melakukan gerakan spionase.

Saat ini Singapura, Australia, dan Korea Selatan memata-matai negara-negara di Asia dengan cara menyadap kabel optik yang tertanam jauh di dalam samudra. Singapura melakukan penyadapan dengan bantuan anak perusahaan telekomunikasi di negaranya (Temasek). Indonesia dan Malaysia, kabarnya kini tengah menjadi sasaran berikutnya oleh Amerika Serikat. Berbagai cara dilakukan untuk mengalihkan perhatian kedua negara dengan kasus-kasus klaim budaya, dll. Semakin jauh kita menguak, akan semakin jelas ada sebuah gerakan bawah tanah yang hendak melakukan Konspirasi terhadap negara-negara lainnya. "They work with Five Eyes only to One Eye"

0 komentar:

Posting Komentar